Mungkin istilah di atas cukup aneh terdengar bagi anda yang tidak
mendalami ilmu tentang kayu untuk furniture. Apa sebenarnya perbedaan
dari kedua bagian kayu tersebut dan bagaimana mengenali perbedaan
tersebut?
Kayu teras (heartwood) merupakan bagian kayu gelondongan yang terletak
pada inti kayu. Bagian ini berwarna lebih gelap dibandingkan kayu gubal
(sapwood) yang terletak pada bagian lebih luar diameter kayu gelondongan
(sebelum kulit kayu). Bagian ini merupakan yang terbaik pada sebuah
kayu karena kayu teras memiliki kekerasan yang lebih baik daripada kayu
gubal.
Pada umumnya kayu teras memiliki serat dan pori-pori lebih padat. Bagian
ini sebenarnya adalah serat yang 'mati'. Tentunya pula karena umur kayu
teras lebih tua daripada kayu gubal.
Hal ini membuat papan kayu teras memiliki kemungkinan menyusut lebih
kecil. Secara mekanik lebih kuat. Rata-rata sekitar 65-75% dari radius
kayu gelondongan merupakan kayu teras.
Kayu gubal sangat tidak direkomendasikan untuk diproses menjadi
furniture untuk konstruksi karena nilai kekuatannya yang sangat lemah,
khususnya untuk produk outdoor furniture. Pada bagian tertentu bisa
digunakan sebagai komponen pembantu, itupun apabila warna tidak menjadi
masalah karena kayu gubal cenderung berwarna lebih terang.
Ada beberapa jenis kayu yang agak sulit untuk membedakan 2 bagian ini
karena mereka memiliki warna yang hampir sama. Ada pula pada jenis kayu
tertentu, kayu gubalnya tetap bisa digunakan untuk membuat furniture
karena memiliki kekerasan yang hampir sama dengan bagian kayu teras.
Kayu gubal
merupakan bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih
hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur
cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal
bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat
mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu
terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warna terang.
Kayu
teras merupakan kayu yamg terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui
perubahan-perubahan hidup pada lingkaran kayu gbal bagian dalam,
disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain
proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam
zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnyaberisi tiloses.
Pada beberapa jenis tertentu, kayu teras banyak mengandung bahan-bahan
ekstrak, yang memberi keawetan kepada kayu tersebut, membuaat lebih
berat dan lebih awet. Akan tetapi semua jenis kayu yang memiliki zat
ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya.
Pohon
memiliki lingkaran tahunan. Lingkaran tahunan merupakan batas antara
kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui
lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila
pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena
pengguguran daun, ataupun serangan serangga/hama, maka lingkaran tahun
dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam
satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun
dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada
jenis-jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama
di daerah tropik, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang
tahun.
Dalam
bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih
dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang
tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak
di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga
sebagai tempatpenimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara
fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon
secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu
teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya
kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu
Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok
sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan
meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan
suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya.
Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih
dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang
tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak
di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga
sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu terassecara
fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsiuntuk menunjang pohon
secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu
teras memiliki warna yang lebih gelap dari pada kayu gubal karena
adanya kandungan zat ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu
Jati,perbedaan sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok
sekali, sehingga dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan
meningkatkan nilai pemanfaatannya dan sekaligus merupakan
suatupeningkatan nilai jual (nilai ekonomis) yang sangat besar artinya.
Dalam bidang pemanfaatan kayu, bagian kayu teras mempunyai nilai lebih
dibandingkan kayu gubal karena sifat warna dan keawetan alaminya yang
tinggi. Kayu gubal tersusun atas sel-sel yang masih hidup dan terletak
di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan juga
sebagai tempat penimbun zat-zat makanan. Sedangkan kayu teras secara
fisiologis tidak berfungsi lagi tetapi berfungsi untuk menunjang pohon
secara mekanis (Haygreen dan Bowyer 1982).
Kayu
teras memiliki warna yang lebih gelap daripada kayu gubal karena adanya
kandungan zar ektraktif di dalamnya. Dalam pemanfaatan kayu, perbedaan
sifat antara kedua bagian batang ini sangat mencolok sekali, sehingga
dengan meningkatnya proporsi kayu teras akan meningkatkan nilai
pemanfaatannya dan sekaligus merupakan suatu peningkatan nilai jual
(nilai ekonomis) yang sangat besar artinya (Pandit, 1996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar