Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang terdapat diatas permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda-tanda dan keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Jadi peta adalah hasil pengukuran dan penyelidikan yang dilaksanakan baik langsung maupun tidak langsung mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permukaan bumi dan didasarkan pada landasan ilmiah. Peta dapat memberikan gambaran mengenai kondisi atmosfer, mengenaii kondisi permukaan tanah, mengenai keadaan lautan, mengenai bahan yang membentuk lapisan tanah dan lain-lain. Adapun peta-peta yang memberikan gambaran mengenai hal-hal tersebut diatas, berturut-turut disebut peta meteorology, peta permukaan tanah, peta hidrografi, peta geologi dan lain-lain yang kesemuanya adalah peta dalam arti yang luas.
Dengan
mempelajari cara pembuatan kontur dapat kita ketahui keadaan wilayah
hutan yang ingin digambarkan atau dipetakan pada ketinggian yang sama
sehingga dapat mengetahui tinggi rendahnya suatu wilayah . Hal tersebut
berguna untuk mengetahui apa tanaman yang cocok dan cara yang cocok
dalam system penanaman kayu. Dengan cara mempelajari cara pembuatan
kontur dapat kita ketahui wilayah hutan yang ingin digambarkan atau
dipetakan pada ketinggian yang sama sehingga dapat mengetahui tinggi dan
rendahnya suatu wilayah. Hal tersebut berguna untuk mengetahui apa
tanaman yang cocok dan cara yang cocok dalam sistem penanaman kayu
(Henrick, 1995).
Jika
kita ingin melakukan suatu kegiatan yaitu analisis vegetasi dalam suatu
ilmu ekologi, satu hal atau hal yang kita ketahui adalah mengenai
kontur, terutama apabila melakukan analisis terhadap vegetasi itu di
daerah pegunungan. Kita harus mengambil petak contoh di daerah
sekitarnya yang memiliki ketinggian berbeda–berbeda, agar petak contoh
yang diambil dapat mewakili keanekaragaman jenis. Daerah–daerah yang
mewakili perbedaan ketinggian yang berbeda–berbeda inilah yang sering
kita sebut dengan kontur secara umum. Dalam penggambaran konfigurasi
tanah atau relief tanah ke dalam suatu bentuk peta banyak digunakan
simbol–simbol antara lain relief model serta garis kontur dimana kedua
simbol ini yang paling sering dipakai dalam menyusun sebuah peta. Garis
kontur adalah garis yang menghubungkan titik yang mempunyai ketinggian
yang sama. Beda kontur dalam penggambaran tergantung dari skala yang
telah ditentukan. Dari bilangan skala tersebut selanjutnya dapat
digamabar atau dibuat peta. Penggambaran garis kontur hanya boleh
dilakukan dengan melakukan interpolasi antara dua buah titik detail
saja. Pemulihan nilai ketinggian garis kontur untuk penggambaran diambil
bertahap untuk disesuaikan dengan kelipatan beda kontur sesuai interval
kontur, karena interval kontur merupakan jarak antara dua kontur yang
berbeda .
Adapun tujuan dari Pembuatan Kontur adalah untuk pembuatan peta kontur dengan pola radial dan
mengetahui konfigurasi lahan ( pola atau bentuk lahan ) .
Berdasarkan
isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu peta umum dan
peta khusus (tematik). Peta umum adalah peta yang menggambarkan
permukaan bumi secara umum. Peta ini memuat semua penampakan yang
terdapat di suatu tempat (daerah), baik penampakan yang terdapat di
suatu tempat, baik kenampakan fisis, misalnya sungai, gunung, laut,
danau dan lainnya. Kenampakan sosial, misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan lainnya. Peta
umum ada dua jenis, yaitu peta topografi dan peta khorografi. Peta
topografi yaitu peta yang menggambarkanbentuk relief permukaan bumi.
Dalam peta topografi digunakan garis kontur (contur line), yaitu garis
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Peta
khorografi merupakan peta yang menggambarka seluruh atau sebagian
permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil. Dalam peta khorografi
digambarkan semua kenampakan yang ada pada suatu wilayah. Untuk
mengetahui ketinggian suatu tempat dan untuk memperhatikan tingkat
keamanan suatu lereng. Ciri utama peta topografi adalah menggunakan
garis kontur. Dimana garis tersebut dapat memberikan informasi baik
secara relif maupun secara absolut (Wongsotjitro, 1985).
Garis
kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat–tempat yang sangat
tinggi dan suatu permukaan tanah di dalam peta. Dari simbol–simbol yang
ada garis kontur yang lebih sering dipakai dalam penggambaran sebuah
peta, karena selain banyaknya elevasi yang dapat digambarkan, garis
kontur merupakan petunjuk langsung dari suatu elevasi tertentu. Garis
kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut.
Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan lainya menunjukkan
keadaan wilayah yang curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis
kontur pada suatu peta menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk
dalam kategori landai (Frick , 1991).
Garis
kontur merupakan sebuah garis yang digambarkan pada daerah yang
menghubungkan semua titik yang ketinggiannya sama diatas atau dibawah
datum tertentu. Konsep garis kontur tersebut dapat dengan mudah dipahami
jika kita mempu membayangkannya. Dengan mempelajari pembuatan kontur
kita dapat mengetahui keadaan wilayah hitam yang ingin digambarkan atau
dipetakan pada ketinggian yang sama. Di dalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat – sifat garis kontur yaitu :
Jarak horizontal 2 buah garis kontur akan semakin rapat dengan kontur interval .
Pada tanah dengan lereng seragam maka garis kontur akan semakin sejajar dan berjarak satu sama lain .
Garis–garis kontur tidak akan berpotongan satu sama lain kecuali dalam keadaan khusus.
Pada permukaan datar atau rata garis kontur akan merupakan suatu garis lurus, berjarak sama dan sejajar satu sama lain.
Suatu garis kontur tidak akan terletak pada dua buah garis kontur yang lebih tinggi atau lebih rendah evaluasinya.
Garis-
garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah peta,
dan tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting garis kontur
juga memperhatikan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah (Ligfesink,
1973).
Garis–garis
kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah peta, dan
tidak menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur
juga memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah. Elevasi
titik –titik yang tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan
interpolasi antara dua garis kontur yang terletak dikedua sisi titik
tersebut. Adapun bidang acuan umum yang sering dipakai adalah bidang
permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara absolut memperlihatkan
dengan cara menuliskan nilai kontur yang merupakan garis ketinggian
tersebut di atas di suatu bidang tertentu (Irvine, 1995).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar